Rio Prov
Gadis itu entah mengapa selalu membuatku gundah
hati ini selalu menginginkanya namun,
orang selalu berkata bahwa "CINTA TAK HARUS MEMILIKI"
lagi-lagi aku katakan bahwa hati ini miliknya
namanya, sudah terukir indah didalam lubuk hatiku yang paling dalam
kala itu air matanya jatuh, wajahnya begitu sendu
aku ingin menghapus dan menghiburna
namun, lagi-lagi ia menolak
ia selalu berkata bahwa dia baik-baik saja
dan ia selalu berkata bahwa ada seseorang yang jauh
lebih mencintaiku lebih dari dirinya
ya, walau bagaimanapun aku akan tetap berkata bahwa
........
Alyssa
bangkit dari duduknya namun, saat ia berhasil berdiri semua yang ia liat
berputar denga hebat. dadanya sesak. Alyssa mencoba menjelaskan kembali
pandanganya namun sama saja, semua yang dilihat Alyssa terlihat semakin
berputar dan kepalanya terasa berat. Alyssa mencoba meraba tembok yang ada
disampingnya. Namun tiba-tiba saja semua buram dan gelap.
Rio dengan sigap membopong tubuh Alyssa
ke UKS. Ia juga dengan terampil mengobati dan membantu Alyssa agar segera
sadar. Rio memang ahli dalam mengobati orang, terlebih ia adalah ketua PMR
disekolahnya. Bahkan hal seperti ini sangatlah sepele untuknya.
“Gue dimana?” Alyssa saat ia
tersadar dari pingsanya.
“Minum dulu.” Rio dengan menyodorkan
teh hangat yang sudah ia buat.
“Gue mau pulang!” Tegas Alyssa
dengan bangkit dari posisi tidurnya dan memegangi kepalanya yang terasa
berputar.
“Gue udah bilangkan, loe itu sakit.
Udah loe minum dulu ini, nanti gue anter pulang.”
“Loe ngapain sih masih care sama
gue! Loe mau liat gue terpuruk kaya gimana hah? Loe pengen gue mati karena rasa
cemburu Shilla baru loe jauhin gue!!”
“Loe lupa kalau gue suka sama loe?
Apa karena tadi loe pingsan loe jadi ga inget kalau gue suka sama loe dan gak
akan lepasih loe!”
“Terserah loe! Gue mau pulang!!” Alyssa
dengan melangkah meninggalkan UKS. Setidaknya rasa pusing dikepalanya akan
hilang jika ia segera pergi dari pemuda yang menyembabkan dirinya lemah seperti
ini.
Alyssa kembali mengayuh sepedanya
dengan pelan. Obatnya hanya satu Alyssa hanya ingin bebas dari beban yang
membelenggu dirinya. Alyssa hanya butuh angin segar dan tempat yang sepi. Namun
tubuhnya kali ini menolak, tubuhnya meminta dirinya untuk segera pulang dan
beristirahat.
Alyssa merebahkan tubuhnya dikasur
kingsizenya. Alyssa bahkan belum sama sekali melepaskan sepatu dan mengganti
seragamnya. Alyssa mencoba meredakan rasa pusing yang masih mendera kepalanya. Alyssa
mencoba memejamkan matanya nya namun tidak bisa. Kali ini saat ia memejamkan
matanya ada seseorang yang datang begitu saja mealtas ya, wajah Rio tiba-tiba
saja muncul dalam benaknya. Ah, ia memang tidak bisa membohongi hatinya bahkan
rasa yang membelenggu dalam dadanya.
Alyssa sudah duduk santai didepan
tempat makan. Malam ini ada yang berbeda dari awal ia masuk keruangan makan. Alyssa
melihat kedua orang tuanya tengah menunggunya makan malam. Ini memang bukan
mimpi, bahkan mamanya yang terbilang sangat susah untuk sekedar mengusap
kepalanya kini mamahnya sendirilah yang memasak semua hidangan makan malam.
Alyssa menyantap masakan mamanya
dengan lahap. Kalau boleh jujur Alyssa ingin sekali menangis saat itu juga. Alyssa
benar-benar merindukan mamahnya, jika sang Ayah sering pulang karena berkerja
dijakarta sedangkan Mamanya sering keluar kota maupun keluar Negri hanya untuk
perjalanan Bisnisnya.
“Pah, Apa semua pejabat memakan uang
rakyat?” Tanya Alyssa setelah selesai makan malam. Papah Alyssa yang bernama
Jeen hanya tertawa dan mengacak-ngacak rambut Alyssa dengan penuh kasih sayang.
“Ishh.. jawab pah.” Alyssa dengan
merapihkan kembali ramputnya.
“Nak, mungkin sebagian pejabat benar
memakan uang rakyat. Namun, percayalah Papah tidak akan membiarkan Anak dan
Istri Papah memakan uang haram. Uang yang tidak seharusnya dikantongi oleh diri
sendiri. Jika ada yang berkata demikian tentang Ayah. Tolong jangan didengar.”
“Jikalau Papahmu melakukan Hal
seperti itu, Mamah akan tinggalkan dia Al.” Timbal sang Mamah dengan diiringi
tawa renyah dari keduanya.
Alyssa memeluk kedua orang tuanya
dengan erat. Bahkan, entah sejak kapan air matanya meluncur dengan bebas
dipipinya. Hal langka memang berpelukan seperti ini bahkan, jika dihitung hanya
bisa 2 kali dalam 1 bulan Alyssa merasakan hal yang sangat bahagia seperti ini.
-----
Hollaaa saya kembaliiiii! maafin yaaak cerita yang "ADA AKU DIHATIMU"
belum bisa aku lanjutin. jadi aku Upload yang baru, dan ini sudah aku
tamatin hueheheh. jadi ga perlu hawatir, no PHP wkwkwk. jangan lupa juga
bisa di cek https://www.wattpad.com/378234169-alyssa-part-2 untuk
pengguna wattpad :) jangan lupa comment yaaaah. sampai bertemu di part 3
-:p
untuk melaksanakan ukuwah dan talisilahturahmi mari berteman FOLLOW - @Nurazizahindah. Syukran, kritik dan pesan silakan langsung mention ke Twitter ajah ya.
No comments:
Post a Comment