Tuesday, September 19, 2017

Cerbung Rify - ALYSSA part 2







Rio Prov
 Gadis itu entah mengapa selalu membuatku gundah
hati ini selalu menginginkanya namun,
orang selalu berkata bahwa "CINTA TAK HARUS MEMILIKI"
lagi-lagi aku katakan bahwa hati ini miliknya
namanya, sudah terukir indah didalam lubuk hatiku yang paling dalam
kala itu air matanya jatuh, wajahnya begitu sendu
aku ingin menghapus dan menghiburna 
namun, lagi-lagi ia menolak
ia selalu berkata bahwa dia baik-baik saja
dan ia selalu berkata bahwa ada seseorang yang jauh
lebih mencintaiku lebih dari dirinya
ya, walau bagaimanapun aku akan tetap berkata bahwa 




"HATI INI MILIKMU, ALYSSA. MILIKMU." 

........ 



         Alyssa bangkit dari duduknya namun, saat ia berhasil berdiri semua yang ia liat berputar denga hebat. dadanya sesak. Alyssa mencoba menjelaskan kembali pandanganya namun sama saja, semua yang dilihat Alyssa terlihat semakin berputar dan kepalanya terasa berat. Alyssa mencoba meraba tembok yang ada disampingnya. Namun tiba-tiba saja semua buram dan gelap.
           
        Rio dengan sigap membopong tubuh Alyssa ke UKS. Ia juga dengan terampil mengobati dan membantu Alyssa agar segera sadar. Rio memang ahli dalam mengobati orang, terlebih ia adalah ketua PMR disekolahnya. Bahkan hal seperti ini sangatlah sepele untuknya.
  
 “Gue dimana?” Alyssa saat ia tersadar dari pingsanya.
 “Minum dulu.” Rio dengan menyodorkan teh hangat yang sudah ia buat.
 “Gue mau pulang!” Tegas Alyssa dengan bangkit dari posisi tidurnya dan memegangi kepalanya yang terasa berputar.
 “Gue udah bilangkan, loe itu sakit. Udah loe minum dulu ini, nanti gue anter pulang.”
 “Loe ngapain sih masih care sama gue! Loe mau liat gue terpuruk kaya gimana hah? Loe pengen gue mati karena rasa cemburu Shilla baru loe jauhin gue!!”
“Loe lupa kalau gue suka sama loe? Apa karena tadi loe pingsan loe jadi ga inget kalau gue suka sama loe dan gak akan lepasih loe!”
“Terserah loe! Gue mau pulang!!” Alyssa dengan melangkah meninggalkan UKS. Setidaknya rasa pusing dikepalanya akan hilang jika ia segera pergi dari pemuda yang menyembabkan dirinya lemah seperti ini.
            
         Alyssa kembali mengayuh sepedanya dengan pelan. Obatnya hanya satu Alyssa hanya ingin bebas dari beban yang membelenggu dirinya. Alyssa hanya butuh angin segar dan tempat yang sepi. Namun tubuhnya kali ini menolak, tubuhnya meminta dirinya untuk segera pulang dan beristirahat.
            
       Alyssa merebahkan tubuhnya dikasur kingsizenya. Alyssa bahkan belum sama sekali melepaskan sepatu dan mengganti seragamnya. Alyssa mencoba meredakan rasa pusing yang masih mendera kepalanya. Alyssa mencoba memejamkan matanya nya namun tidak bisa. Kali ini saat ia memejamkan matanya ada seseorang yang datang begitu saja mealtas ya, wajah Rio tiba-tiba saja muncul dalam benaknya. Ah, ia memang tidak bisa membohongi hatinya bahkan rasa yang membelenggu dalam dadanya.
           
       Alyssa sudah duduk santai didepan tempat makan. Malam ini ada yang berbeda dari awal ia masuk keruangan makan. Alyssa melihat kedua orang tuanya tengah menunggunya makan malam. Ini memang bukan mimpi, bahkan mamanya yang terbilang sangat susah untuk sekedar mengusap kepalanya kini mamahnya sendirilah yang memasak semua hidangan makan malam.
            
      Alyssa menyantap masakan mamanya dengan lahap. Kalau boleh jujur Alyssa ingin sekali menangis saat itu juga. Alyssa benar-benar merindukan mamahnya, jika sang Ayah sering pulang karena berkerja dijakarta sedangkan Mamanya sering keluar kota maupun keluar Negri hanya untuk perjalanan Bisnisnya.
             
“Pah, Apa semua pejabat memakan uang rakyat?” Tanya Alyssa setelah selesai makan malam. Papah Alyssa yang bernama Jeen hanya tertawa dan mengacak-ngacak rambut Alyssa dengan penuh kasih sayang.
 “Ishh.. jawab pah.” Alyssa dengan merapihkan kembali ramputnya.
 “Nak, mungkin sebagian pejabat benar memakan uang rakyat. Namun, percayalah Papah tidak akan membiarkan Anak dan Istri Papah memakan uang haram. Uang yang tidak seharusnya dikantongi oleh diri sendiri. Jika ada yang berkata demikian tentang Ayah. Tolong jangan didengar.”
 “Jikalau Papahmu melakukan Hal seperti itu, Mamah akan tinggalkan dia Al.” Timbal sang Mamah dengan diiringi tawa renyah dari keduanya.
          
        Alyssa memeluk kedua orang tuanya dengan erat. Bahkan, entah sejak kapan air matanya meluncur dengan bebas dipipinya. Hal langka memang berpelukan seperti ini bahkan, jika dihitung hanya bisa 2 kali dalam 1 bulan Alyssa merasakan hal yang sangat bahagia seperti ini. 

-----

Hollaaa saya kembaliiiii! maafin yaaak cerita yang "ADA AKU DIHATIMU" belum bisa aku lanjutin. jadi aku Upload yang baru, dan ini sudah aku tamatin hueheheh. jadi ga perlu hawatir, no PHP wkwkwk. jangan lupa juga bisa di cek https://www.wattpad.com/378234169-alyssa-part-2 untuk pengguna wattpad :) jangan lupa comment yaaaah. sampai bertemu di part 3 -:p
 untuk melaksanakan ukuwah dan talisilahturahmi mari berteman FOLLOW - @Nurazizahindah. Syukran, kritik dan pesan silakan langsung mention ke Twitter ajah ya.


No comments:

Post a Comment

Kelak, Allah akan hadirkan dia diwaktu yang tepat

cover image by Nurazizahindah Indah Siti Nurazizah   Aku hanya menjadi pereda rasa sakitnya,  bukan menjadi obat penyembuh dari...