Wednesday, April 13, 2016

Cerbung Rify - Ketika Hati memilih untuk kembali Part 1


KETIKA HATI MEMILIH UNTUK KEMBALI
part 1
Kepergian Alyssa


 “Maafkan aku, kita memang benar-benar harus berakhir sampai disini.” Alyssa menutup mutut nya kuat-kuat ia tidak ingin tangisan nya terdegar oleh Mario kekasihnya.

            Alyssa, sudah tidak bisa menahan rasa sesak didadanya yang kian memuncak. Nafasnya tercekat kelu untuk mengucapkan kata. Hari ini dihari jadi mereka yang ke 2 tahun. Alyssa harus memutuskan hubunganya dengan Mario. Bukan, bukan Alyssa sudah tidak sayang atau merasa tidak cocok. Hanya saja, Alyssa harus pergi. Alyssa harus memilih melanjutkan kuliahnya dan menemani Bundanya yang memilih menetap di Malaysia setelah 5 tahun lamanya sang ayah Meninggal dunia.

            Alyssa sudah memutuskan hal ini matang-matang karena Alyssa sendiri tak ingin menyesal dengan keputusanya. Alyssa sudah memutuskan melanjutkan kuliahnya di Negri Jiran Malaysia. Hingga, ia terpaksa memutuskan hubunganya dengan Mario yang sudah berjalan selama 2 tahun.

            “Lusa aku akan pergi. Jaga dirimu baik-baik.” Alyssa melepaskan nafas panjangnya. Mario masih tetap dengan posisinya. Diam, tertunduk dan tidak mengeluarkan sepatah katapun. Alyssa merasa bersalah dengan respon Mario yang memilih untuk diam. Apakah ia benar-benar keterlaluan sudah menyakiti hati seorang pria yang tidak pernah menyakitinya selama 2 tahun ini.

            Mario masih saja mematung, hanya matanya yang berbicara. Ya, Alyssa melihat mata Mario yang mulai memerah dan berkaca-kaca. Tangan yang kepal kuat-kaut. Sesak! Amat sangat menyesakan. Hati Alyssa seperti ditusuk oleh ribuan jatum. Ia baru kali ini melihat Mario menangis. Perlahan air mata Mario mengalir dengan sendiri. Alyssa ingin memeluknya, Alyssa ingin mengapus air matanya. Namun, tubuhnya malah bergetar hebat. Alyssa ikut menangis melihat Mario yang untuk kali pertamanya menguluarkan kristal bening miliknya. 
 
            “Maafkan a..aku.” ujar Alyssa lirih dan mencoba menyadarkan kesadaran Mario.

        “Lupakan.” Ujar Mario lantas pergi meninggalkan Alyssa begitu saja. Mario benar-benar kecewa dengan kekasih yang selama ini sudah menemaninya selama 2 tahun. Bahkan, saat dirinya terpuruk karena Ayahnya selingkuh dan menikah lagi hanya Alyssa yang membuatnya kuat dan bertahan hingga saat ini.

            Ketahuilah, Mario amat sangat dingin. Ia tak pernah peduli dengan orang disekitarnya. Ia tak pernah memasang senyum di wajahnya yang tampan. Bahkan, ia tak pernah banyak bicara saat hal yang menurutnya tidak penting. Karena ia sangat trauma dengan perceraian  Ayah dan Ibunya dan membuatya bisu.

            Namun, ketika sang pemilik cinta menghadirkan Alyssa dalam hidupnya. Kehidupan Mario sangat berubah 360 derajat dari sebelumnya. Ia sangat dan sangat peduli dengan orang sekitar. Bahkan, ia mendirikan rumah singgah untuk anak-anak jalanan yang tak mendapatkan pendidikan yang layak. Ya, itu karena Alyssa. Dan hanya Alyssalah yang merubah dirinya menjadi lebih baik.

`3 tahun kemudian

            Alyssa menghentikan langkahnya dan menghirup udara kota Jakarta yang baru saja diguyur hujan dan Alyssa sangat  merindukan kota ini. Kota yang selalu membuatnya kesal setengah mati karena terjebak macet. Alyssa melepaskan kaca matanya ia melangkahkan kakinya menuju seseorang yang sangat ia rindukan.

            “Lama tidak bertemu.” Alyssa mencoba memalingkan wajahnya saat seseorang yang berada dihadapanya hanya menatap Alyssa dengan tak percaya.

            “Ngapain loe liat gue gituh banget? Gue cantik? Emang.” Ucap Alyssa kembali dengan masih memasang wajahnya yang datar.

            “Lo.. loe Alyssa sahabat gue kan?”  ucap seseorang itu yang tak lain adalah Sivia Sahabat karib Alyssa semenjak kecil.

            “Ah, gue kira loe ditinggal gue selama 3 tahun lemot loe ilang. Tapi malah nambah.” Ujar Alyssa dengan menampakan senyum tulusnya.

            “A..Apa loe bilang? Ha. Gue percaya sekarang loe Alyssa, gadis pemilik lidah tajam.” Sivia dengan wajah kesal yang semakin menampakan kecantikan gadis itu.

            “Ahaha. Loe gak kangen gue? Loe gak bakalan peluk gue? Loe gab..”

            Sivia memeluk Alyssa dengan erat, seperti seorang anak yang merindukan ibunya. Namun, inilah yang Alyssa rindukan dari sahabatnya yaitu selalu membuatnya hangat dan nyaman. Alyssa membalas pelukan Sivia dan tersenyum tulus. Ia, benar-benar tak percaya sekarang sahabatnya yang selalu ada disampingnya sudah semakin dewasa ditambah penampilanya yang kini menjadi modelis.

            Alyssa dan Sivia langsung beranjak menuju rumah Alyssa yang dulu. Sivia bahkan sudah membersihkanya meskipun ada pembantu rumah tangga dirumah Alyssa yang dulu. Sivia masih berdecak tak percaya. Sahabatnya yang terkenal jutek dan memiliki lidah yang tajam kini pelanpilanya berubah. Menjadi sedikit preminim dengan make up yang natural.

            “Udah focus kejalan, jangan liatin gue mulu. Iya gue tau gue cantik.” Alyssa memecahkan keheningan yang terjadi disana.

            “Bhak.” Sivia menahan tawanya dan kembali focus kejalanya.

            “Kenapa loe?!!.” Tanya Alyssa sinis.

            “Sejak kapan loe jadi orang yang memiliki tinggat KEPEDEAANYA melebihi dewa?” Sivia yang tak kalah tajam.

            “Sejak ikan paus berubah jadi ikan teri. Puas loe!” Alyssa yang langsung memakai earphone dan memejamkan matanya menikmati lagu yang berputar.

            Sivia membiarkan sahabatnya itu tertidur dan menikmati lagu yang ia dengar dari ponselnya sendiri. Ternyata sifat Juteknya masih ada dan lidah nya yang tajam masih tak berubah. Tapi, wajah dan penampilanya sangat-sangat berubah. Terlihat lebih cantik dan dewasa.

bersambung..
---
Haloha! Hii maapkan jika ada Typo dan ceritanya tidak menarik. Ah ini adalah tulisan pertama saya yang berkaitan dengan CRAG & SISA huhee. Selamat menikmati .. Follow --> @Nurazizahindah

1 comment:

Kelak, Allah akan hadirkan dia diwaktu yang tepat

cover image by Nurazizahindah Indah Siti Nurazizah   Aku hanya menjadi pereda rasa sakitnya,  bukan menjadi obat penyembuh dari...