Wednesday, December 31, 2014

cerpen sedih - Hujan



HUJAN . . .
Rintik hujan membasahi sudut kotaku , Rintik hujan membuat alunan nada yang indah . Kini malam serasa hanyut dalam alunan nya . Gadis itu terus saja memandang keluar jendelanya merasakan akan rintikan hujan yang membasahi tangan nya .




            “ tuhan , kuatkan aku berilah kesembuhan pada sakitku ini .” guman gadis itu
Pintu kamarpun berbunyi bertanda bahwa aka nada seseorang yang akan menemui gadis itu .
            “ Nak ?” tiba – tiba saja suara membuyarkan lamunan gadis tersebut.
            “ sedang apa kamu nak? Nanti kedinginan lagi ?” saut ibu itu dengan membelai indah rambut gadis itu .
            “ bu aku takut !” .  saut gadis itu dengan lembut .
“ kenapa harus takut nak ? semua akan baik – baik saja , ibu yakin kamu pasti sembuh sudah sekarang kamu tidur yah , besok kan hari pertama kamu sekolah  iya kan ?” . “baik bu ..”
Kini malam pun berlalu , merangkak berubah menjadi pagi yang cerah bulan meyerahkan seluruh nya kepada matahari untuk menyinari indahnya dunia . Gadis itu pun sudah siap untuk hari barunya  , gadis itu tampak cantik dengan rambut yang terurai . Gadis itu pun pergi menuju sekolah barunya dengan semangat tampa memikirkan akan penyakit yang tiba – tiba saja menghentikan langkah nya .
@sekolah Taruna Bangsa
Gadis itu pun bertabrakan dengan seorang pria dengan cepat gadis itu pun berdiri dan meminta maaf pda pria itu .  “ maaf .” ucap gadis itu lembut . “ gapapa , gw ko yang salah ! maaf .” saut pria itu dengan membantu membersihkan baju gadis itu .
            Gadis itu pun pergi meninggal kan pria yang ditubruk nya tadi . Dan bergegas menemui kepala sekolah . dan alangkah terkejutnya gadis itu ternyata gadis itu sekelas dengan pria yang dia tubruknya tadi
“ selamat pagi , maaf ya ibu mengganggu sebentar , ibu membawa teman baru untuk kalian  silakan perkenalkan diri kamu nak .” saut ibu kepala sekolah .
“ Terimakasih bu , perkenalkan nama saya Adinda Nurazizah , kalian bisa ko panngil saya Dinda , saya pindahan dari Bandung , semoga kalian bisa menerima saya , makasih .” ucap gadis itu .
            Jam pelajaran pun dimulai , kini gadis yang disebut Dinda sudah memiliki sahabat yaitu , luna Raisya dan lagi – lagi pria yang ditubruknya tadi , yang bernama Andi . Hari hari adinda pun kini terang tak segelap yang sedikit sedikit takut akan penyakit nya kambuh .  Kini adinda  bisa tertawa bahagia dengan senyuman yang selalu menghiasa wajah cantik nya .
Hingga suatu ketika sahabatnya Andi menggungkap kan perasaanya pada Adinda yang merimbas pada Persahabatn mereka yang menjadi hancur .  bukan Adinda menjual mahal namun adinda tau bahwa luna sahabatnya juga menyukai Andi .  saat itu pula penyakit yang di takut adinda kini kambuh dan membuat penyakit Adinda semakin parah .
“ Din aku suka sama kamu , dari semenjak kita bertemu .” ucap andi sembari berlutut
Namun disisi lain luna berbalik dan menangis melihat andi berlutu menyatakan cinta nya pada Adinda .  Adinda pun berasa bersalah hingga luna berlari dan Adinda pun megejarnya .
“ Din , gmana kamu mau kan jadi pcar aku ?” Tanya andi kembali
“ aku ? aku tidak bisa ndi , ada seseorang yang lebih meyukai mu , ini tindakan yang slah ndi , liat ndi akibat kamu mengungkap kan persaan kamu ,persahabtan kita rusak , hancur ndi . kamu itu egois .” ucap Adinda lantas pergi mengejar luna dan  meninggal kan Andi sendiri di lorong kelas .
Saat itu pula penyakit adinda kambuh dan semakin parah  mungkin karena dia mengejar luna  . “  lun , luna maafkan aku ini tak seperti yang kamu pikir kan .” saut adinda yang berlari mengejar luna . “ terus apa yang aku pikirkan hah ? apa! Kamu itu menafik din , munafik!” jawab luna sembari mendorong Adinda hingga terjatuh .
“ lun .. ma , maafkan aku , sunggu aku , aku tidak ada hubungan apa – apa dengan Andi aku ha, hanya mengagap dia sebatas sahabat , sahabat ko lun .” saut Dinda dengan terbatah – batah karena menahan sakit nya dan berusaha kuat untuk menunjukan bahwa dia baik – baik sajah  . 
Namun kini tubuh Adinda pun rapuh dan Adinda pun jatuh pingsan tepat saat andi datang . dengan hidung yang berdarah andi langsung sigap menahan luna anggar tak jatuh ke lantai .
“Dinda! Din bangun din , Gila loe lun loe gak punya perasaan apa dorong dinda samape dia pingsan .” ucap andi dengan kesal
“ apa ndi ? gak punya perasaan ! loe ndi , loe yang gak punya perasaan .” saut luna
“ maksud loe apa ?”
“ maksud gue? Hah ! loe ndi loe yang gak punya perasaan ! lo gak pernah anggap gue ada dan lebih parah nya loe gak pernah ngehargain perasaan gue .” saut luna dengan nada tinggi 
Saat itu pula andi sadar ya dia emang egois dia gak tau kalu luna juga ternyata menyukai nya , sebuah perasaan yang luna simpan bertahun – tahun dan menunggu nya hingga dia mengungkap kan rasa pada luna , namun kini andi malah meyukai adinda murid baru yang membut luna terluka .
Lalu Raisya pun datang dan terkejut saat melihat dinda sudah tergeletak dengan hidung yang berdarah , raisya pun segera menemui mereka dan membawa adinda kerumah sakit .
“ Ada apa ini ? Adinda! Adinda kenapa ndi , lun ? hah kenapa kalian malah bertengkar bukan nya membawa luna kerumah sakit ?” ucap Raisya khawatir
Adinda pun dibawa ke rumah sakit , Raisya pun menghubungi orang tua dari adinda . Ternyata penyakit adinda kambuh dan semakin parah . Adinda menyidap penyakit leukimia dan brownitis , penyakit leukimia nya kini stadium nya menigkat dan bahkan kini adinda kritis dan tak sadrkan diri
Ibu adinda pun sampai dirumah sakit dan segera menemui dokter spealis yang menangani adinda.
“ Gmana dok keadaan anak saya adinda ?” Tanya orang tua adinda dengan air mata di pipinya
  seperti yang sudah saya bilang , penyakit adinda kini semakin parah , dan memasuki klimak dimana tubuh nya sudah tidak sanggup menahan sakit nya .  Kini hanya takdir bu yang menentukan semuanya dan ibu cukup berdo’a karna kini tim dokter sudah angkat tangan karna kanker yang ada di tubuh nya cepat sekali menyebar , maaf bu .” tegas dokter
Kini hanya ada air mata dan penyesalan yang pada dasarnya tidak ada guna nya . Adinda kritis dan bahkan semakin parah , luna sangat merasa bersalah , dan andi pun hanya dapat melihat adinda yang lemah dan terbaring dengan oksigen yang menutupi hidung dan mulut nya . Luna menyadari akan perasaan bahwa andi hanya mencintai Adinda .
“ lunaa maafin aku ! Ndi maaf kan aku .” ucap luna menyesal
“ din , kamu bangun ya ini aku andi .” ucap andi dengan mata yang berkaca-kaca
Luna pun meyesali semua nya andai saja saat itu luna tidak mendorong adinda , mugkin adinda kini masih bisa tertawa bersama mereka . Namun apa lah arti menyesal toh semua sudah terjadi .
            “ Din , kamu bangun yaa , maaf kan aku ini aku Luna yang telah membuat mu begini , maaf aku din maaf , kamu bangun din . Aku jahat din aku Egois !” . ucap luna dengan menyesal
            “ sudah lun , ini sudah takdir tuhan yang harus kita jalani . Kini kita harus berdo’a demi kesembuhan adinda .” ucap Raisya
            Saat itu pula adinda meneteskan air mata dipipinya , Dalam keadaan koma . Dan saat itu pula kondisi Adinda semakin parah tim dokter pun tak dapat berbuat apa – apa   , namun tidak lama kemudian Adinda membuka mata dan hanya menyucapkan .
            “ mahh .. maaf kan dinda .” saut bibir kecil adinda
Saat itu pula adinda menutup mata nya kembali dan memasuki masa koma . Adinda pun hendak di bawa keruang ICU namun tiba – tiba saja sebuah suara menghentikan pergerakan mereka dan membuat mereka meneteskan air mata .  Tittttttttt ……..
Tepat di hari jum’at adinda meninggal kan semua yang sayang pada nya meninggal kan semua kenangan indahnya atas kebaikan nya , adinda meninggal dengan senyum yang meghiasi wajah yang sudah pucat . Adinda pun kini sudah tenang di alam sana , umurnya yang singkat dan pertemuan nya dengan penyakitnya , megajarkan kita bahwa betapa indah nya persahabatan , dan betapa jahatnya sebuah rasa keegoisan yang bisa menghancurkan sebuah kebahagian .
Rasa takut bukan lah untuk ditakuti namun rasa takut haruslah kita hadapi .
SELESAI . . .
Karyaindah39.blogspot.com

>>>>>>> KARYAINDAH39.BLOGSPOT.COM <<<<<<<
Facebook : Indah siti nurazizah
           Twitter      : @nurazizahindah
Makasih yaa udah baca cerpen saya , maaf kalau jelek ^_^
baru belajar bikin cepen “ syukron” ...

KARYA
INDAH SITI NURAZIZAH

No comments:

Post a Comment

Kelak, Allah akan hadirkan dia diwaktu yang tepat

cover image by Nurazizahindah Indah Siti Nurazizah   Aku hanya menjadi pereda rasa sakitnya,  bukan menjadi obat penyembuh dari...